Ikatan yang kuat antara sang ibu dan anak ternyata berpengaruh positif terhadap cara si kecil bersosialisasi. Menurut penelitian, anak yang dekat dengan ibunya akan lebih mudah mendapatkan teman.
"Fakta yang meyakinkan, hubungan emosional yang terbuka antara ibu dan anak, akan membantu anak-anak lebih bisa mengembangkan segala sesuatu lebih positif sehingga mengurangi prasangka terhadap yang lain. Ini juga bisa membantu menjalin persahabatan yang lebih baik selama masa awal sekolah," ujar peneliti Nancy McElwain dari University of Illinois, seperti dikutip dari Livescience.
McElwain dan tim, meneliti 1.071 anak-anak dari National Institute of Child Health and Human Development Study of Early Child Care and Youth Development. Dalam penelitian tersebut, ditemukan bahwa hubungan antara ibu dan anak dimulai saat usia 3 tahun. Bagaimana terbukanya ibu terhadap anak-anak maupun sebaliknya serta komunikasi mengenai emosional sudah terjalin saat anak-anak berusia 4-4,5 tahun.
Pada usia 4-4,5 tahun dan mulai masuk taman kanak-kanak, anak-anak dinilai dalam kemampuan bahasa dan bagaimana anak-anak tersebut berinteraksi terhadap sesama teman dalam situasi sosial yang baru. Selain itu, guru dan ibu diminta untuk melaporkan bagaimana kualitas hubungan anak-anak dengan teman dekatnya di kelas.
Anak-anak yang memiliki hubungan yang dekat dengan ibunya akan mulai terbuka secara emosional pada usia 3 tahun dan memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik saat berusia 4-4,5 tahun.
Hasil ini menunjukkan bahwa cara anak menafsirkan kelakuan orang lain mungkin dimulai dari perkembangan awal dari hubungan di dalam keluarga, dan interpretasi ini menjadi penting untuk membantu anak mendapatkan teman-teman baru suatu saat nanti.
"Ketika anak-anak merasa nyaman berbicara tentang emosinya khususnya emosi yang negatif, ini akan meningkatkan persaingan sosial dengan teman sekelas dan membantu anak lebih mudah untuk mendapatkan teman," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar